Senin, 17 Agustus 2015



DESA TAK TERJAMAI

Asri nan berseri
Dengan  hamparan ladang  yang subur menghijau
Gunung-gunung yang nampak berawan
Embun yang tak mau mengering
Udara yang masih suci tak terusik raungan kereta besi

Desa tak terjamai ku menyebutnya
Perjalananku dibuat berdecak kagum
bergetar hati tiap ku langkahkan kaki
menangis dalam hati tiap bersapa warga
keramahan dan keuletan menjadi ciri khasnya

Sejenak ku berdiam merenung
Menghadap hamparan ladang
Mecoba menyatu dengan alam
namun debu sedikit menyambar menyapu wajahku
Hingga ku terperanjat dalam lamunanku