Tiada sebait pusi yang bisa ku rangkai untukmu karena aku bukanlah seorang sastrawan
Dan tak ada pula serangkain bunga ataupun lilin berhjajar yang membentuk kata "love", karena aku bukanlah seoranf melankolis
Namun aku punya hati yang tak bisa kutafsirkan seberapa dalamnya rasa ini tumbuh
Aku juga tidak bisa menjadi seseorang yang sempurna, karena aku hanyalah manusia biasa
Tapi bolehkah aku mencintaimu sampai hala?
Itu pintaku, atau ta'arufan saja denganku?
Atau paling tidak izinkan aku mengagumimu saja tanpa harus memilikimu
Namun aku harus bergegas sadar karena memilikimu hanyalah mimpi buatku
Aku memang tak punya apa-apa
Aku juga berasal dari keluarga sederhana
Bahkan aku tak bisa menyamai kedudukanmu
Aku juga tak punya paras menawan
Tapi aku punya hati
Yang tak bisa kau tentang
Aku memang menginginkan hatimu bersanding denganku
Tapi mungkinkah?
Memandangimu saja dari kejauhan membuatku terdiam
Namun jikalau hal itu hadir meski dalam mimpiku aku tak ingin terbangun
Mungkin kau mengira aku bodoh
Tapi aku akan mengakuinya
Karena sebelumnya tak pernah kurasakan rasa seperti ini di hati
Tapi jikalau kau bertanya tentang ketulusan
Aku akan menjawab dengan "tidak"
Karena aku tak bisa mengukur dan melihat ketulusan itu
Namun aku punya keyakinan yang membuatku bertahan untuk selalu mencintaimu
Meski aku tak bisa memilikimu
Namun, sekali lagi "Izinkan aku mencintaimu sampai halal"
Aku tak akan membencimu
Dan akan kukatakan " Aku Bahagia Pernah Mencintaimu Meski Belum Sampai Halal"
Dan aku akan hidup dengan cara ku sendiriMencintai calon imamku yang masih disimpan rapi oleh Allah
By : Muslikhatun Nadia